Aset tetap
Efektif pada tanggal 1 januari 2012,
Grup menerapkan PSAK no. 16 (Revisi
2011) “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 “Hak Atas Tanah”
Asset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan termasuk pajak impor yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya
penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyedian lokasi, biaya pemasangan, biaya
upah tenaga kerja internal, dan estimasi biaya awal pembongkaran, pemindahan
asset tetap dan restorasi lokasi asset tetap dikurangi akumulasi penyusatan.
Penyusutan dimulai sejat asset tetap
mulai siap digunakan, dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi manfaat
ekonomis.
Dampak penerapan PSAK no.16 (Revisi
2011) dan ISAK No. 25 “Hak Atas Tanah”pada perusahaan yaitu :
Tidak memberikan dampak material pada
laporan keuangan perusahaan.
Pengaruh pada laporan keuangan :
Perusahaan
mengubah estimasi manfaat, asset tetap dengan mempertimbangkan perubahan
kondisi dari aspek teknologi dan produktivitas. Pada pamugaran tanah masa
manfaat menjadi 8-15tahun, Bangunan dan instalasi 5-20tahun, Mesin dan
peralatan 3-8tahun, serta Peralatan dan perlengkapan kantor 5-10tahun.
Perubahan estimasi masa manfaat tersebut berdampak pada penurunan beban
penyusutan periode berjalan sebesar AS$. 228.420
Pajak
Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup
menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” Grup juga menerapkan
ISAK 20 “Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham”
Beban pajak suatu periode terdiri dari
pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau
kejadian yang langsung diakui diekuitas.dalam hal ini, pajak penghasilan diakui
diekuitas.
Dampak
penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) pada perusahaan :
Tidak memberikan dampak material pada
laporan keuangan perusahaan.
Pengaruh pada laporan keuangan :
Pada
Pajak Pertambahan Nilai perusahaan membebankan klaim atas pengembalian pajak
sebesar AS$. 18.335 pada laporan laba rugikomprehensif atas kelebihan bayar
pajak pada masa pajak Febuari 2011 - Oktober 2011.
Pada
Pajak Penghasilan Badan perusahaan juga membebankan kurang bayar pajak untuk
tahun 2010 sebesar AS$. 489.038 pada beban pajak.
Pada
Bea Cukai perusahaan membayar kurang bayar bea cukai pada periode Juli 2009
sampai Desember 2010 pada Febuari 2012 dan Maret 2012 sebesar AS $. 574.618 dan
AS$. 30.172. perusahaan juga membayar denda sebesar AS$. 21.293 setelah
mendapatkan surat tagihan pajak.
Instrumen
Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan
PSAK 50 (Revisi 2010) (“PSAK 50R”), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55
(Revisi 2011) (“PSAK 55R”), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Mengungkapkan tiga tingkat hirarki
pengukuran nilai wajar dan menharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan
tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan standar
ini berisi pengungkapan-pengungkapan baru mengenai risiko-risiko dan manajemen
resiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas
instrument keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut.
Dampak
penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2010), PSAK No. 55 (Revisi 2011) yaitu :
Tidak
memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan.
Dampak
penerapan PSAK No. 60, yaitu :
Memberikan pengaruh terhadap pelaporan
keuangan dan pengungkapan pada pelaporan keuangan perusahaan.
Pengaruh pada laporan keuangan :
1. Risiko
pasar
Pada tanggal 31 Desember 2012, apabila mata
uang non-Dollar AS menguat/melemah sebesar 10% terhadap AS$ dengan asumsi
variable lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak perusahaan
akan/naik sebesar AS$. 161.300, yang diakibatkan oleh laba/rugi penjabaran
nilai tukar mata uang non-Dollar AS.
2. Risiko
tingkat bunga
Pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap
yang dimiliki perusahaan dicatat pada biaya yang diamortisasi. Hal ini sudah
disesuaikan dengan PSAK 60.
3. Estimasi
nilai wajar
Nilai tercatat asset
dan liabilitas keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain serta kewajiban keuangan seperti utang usaha, utnag lain-lain, beban
yang masih harus dibayar, dan provisi sudah mendekati nilai wajarnya karena
bersifat jangka pendek. Nilai tercatat pinjaman jangaka panjang diestimasi
mendekati nilai wajarnya karena suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga
pinjaman yang berlaku di pasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar